“Mungkin takut nanti ban mobil gembos atau mesinnya macet seperti hati takhayul serdadu bilang. Ah, tahu apa kami tentang cinta atau bukan cinta… Kami biarkan Nani menangis seorang diri.” ― YB. Mangunwijaya, Rumah Bambu
Rumah Bambu adalah kumpulan cerpen pertama dan terakhir dari rohaniwan, arsitek dan sastrawan Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau lebih akrab dengan nama Romo Mangun. Kumpulan cerpen ini pertama diterbitkan sekitar satu tahun setelah Romo Mangun meninggal dunia. Rekan-rekannya mengumpulkan karya-karya beliau dari berbagai sumber, melakukan sejumlah editing dan menerbitkannya.
Di edisi #DengarSastraBicara kali ini para host Podcast Kepo Buku membahas sejumlah cerpen di Rumah Bambu yang sangat kental dengan kisah-kisah wong cilik yang menjadi kepedulian Romo Mangun semasa hidupnya, termasuk membacakan cuplikan beberapa cerpen favorit setiap host agar teman-teman pendengar yang baru berkenalan dengan tulisan Romo Mangun bisa mengetahui sekilas seperti apa gaya tulisan beliau yang menarik.
Dengar selengkapnya di Kepobuku.com, di Spotify dengan kata kunci pencarian “Kepo Buku” dan pastinya di siapabilang.com.
Sementara buku Kumpulan Cerpen Rumah Bambu bisa juga didapatkan di @GramediaDigital.
Selamat mendengarkan. Salam Sastra! Salam buku!
__
Episode ini merupakan bagian dari kampanye #DengarSastraBicara oleh @penerbitkpg @gramediadigital @gramedia bersama 11 podcast buku lainnya, untuk memperdengarkanmu ulasan buku-buku sastra terbitan KPG. Stay tune di Spotify dan Siapabilang.com!
#DengarSastraBicara #SastraKPG #Podcast #Spotify #SiapaBilang #MainMata #SelepasSenjaku #Maripadabaca #BahasBarbuk #BookHours #IngarBingar #KepoBuku #BicaraBuku #TheBookTalks #TentangBuku #BukuKutu #SahabatBuku #Gramedia #GramediaDigital #PenerbitKPG
—
Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message